Sebuah bisnis besar yang hancur

Sebuah kisah ada sebuah rumah tangga yang mana suami istri sudah tua renta dan memiliki 5 anak.
Berikut beberapa sebutan untuk anaknya
Anak ke :
1. Di sebut si A
2. B
3. C
4. D
5. E
Suami istri ini orang kaya raya, dari beberapa keluarga lainnya, keluarga inilah yang termasuk keluarga yang terkenal karena jumlah anaknya juga karena luas tanah yang sangat luas dan masuk dalam jajaran tuan tanah kelas atas!
Hanya beberapa orang saja di dunia yang dapat menyaingi kekayaan keluarga ini!
Ibu dari banyak anak ini ketika beberapa anaknya tumbuh menjadi remaja, beliau meninggal dunia. Ayahnya sang penguasa dan pengusaha kaya raya ini sehari-hari sibuk bekerja! Karena si A sudah mulai remaja, sesekali si A setelah pulang sekolah, si A sering di ajak ayahnya bekerja. Karena beliau pikir, suatu saat beliau akan meninggal dunia sama seperti ibunya si A, sedang dia mempunyai banyak harta yang harus bisa di nikmati seluruh anak-anaknya!
Anak yang bernama A,B,C,itulah yang sudah mengerti tentang status sosialnya. Beda dengan. D,E yang masih kurang bahkan ada yang tidak mengerti siapa Ayah dan Ibunya di mata keluarga lain.
Belum lulus si A dari SMA, ayahnya meninggal.  Namun, karena mereka adalah anak-anak termasuk orang terkaya, si A mengatakan kepada si B, bahwa Ia ingin kuliah di luar negeri. Si B pun tetap melanjutkan sekolah di dalam negeri begitu pun adik-adiknya. Hidup yang super mewah si A di dalam negeri ini, ternyata tak menyurutkan kehidupan hedonnya di luar negeri, semakin hari semakin menghamburkan uang dari perusahaan Ayahnya. Karena di luar sana banyak yang mengagumi si A, Ia pun semakin senang. Hampir semua barang branded yang ada disana di borong! Untuk apa? Untuk tambah bisnis katanya! Hasil jualannya di simpan di bank luar negeri!. Semakin hari rekening si A semakin gendut! Dia sering meminta uang dari Perusahaan ayahnya, yang ayahnya sendiri waktu masih hidup belum pernah menghamburkan uang seperti si A.
Sudah 1.5 tahun si A di luar negeri. Kini pergaulannya semakin luas. Si A mulai mengenal tempat perjudian terbesar di luar negeri itu. Kalah menang si A di perlakukan sebagai tamu kehormatan karena banyak dari para penjudi pun yang ingin memulai invest di tanah kelahiran si A.
Seolah uang tak kan pernah ada habisnya. Setelah si B tamat SMA, si B pun kuliah di dalam negeri, sesekali di ajak kepercayaan ayahnya yang juga seorang direktur utama, untuk lebih mengenal perusahaan itu.
"Lihatlah perusahaan ayahmu ini, setiap bulan mengalami penurunan keuangan yang sangat besar! Meskipun omzet penjualan selalu naik!"
Ya tentu karena ulah si A.
Puluhan tahun kemudian, saat semua sudah berkeluarga. Si A tetaplah di A yang mempunyai uang yang sepertinya tak akan ada habisnya. Si B seorang ilmuan dan pembisnis, bisa dikatakan si B ini sebagai penyeimbang gaya hidup si A yang buat jomplang keadaan perekonomian.
Sedangkan si C, adalah orang yang hidup dalam kesejahteraan, benci dengan si A. Sedangkan si D orang yang tak ingin ambil pusing, dia hidup tanpa bantuan kakak2nya. Sedangkan si E adalah orang paling dan yang selalu menentang gaya hidup si A. Sehingga si E di keluarkan dalam daftar pimpinan perusahaan. Ya kehadiran si E sebagai anak orang terkaya memang di akui tapi tak ada hak untuk mencicipi manisnya bisnis.
Hasil perusahaannya :
Omzet naik, pengeluaran naik, hutang naik, laba bersih sedikit.
Rugi?
Ya, masih bisa bertahan dan di hormati meski rugi.
Masih bisa bangkit kah?
Bisa dengan 3 hal :
 1.Hindari gaya hidup seperti si A
 2.Berdiri tanpa si A
 3. A harus berubah jadi orang baik

Semuanya karena ulah si A.

Comments

Popular posts from this blog

Mitos Mistis Kacang Panjang

Alasan menjadi resepsionis menyenangkan

Cara baca our