Mitos Mistis Kacang Panjang
Ini hanya tradisi di keluarga saya secara turun temurun. Tapi bagi saya tidak ada pengaruh apapun. Saya hanya menghormati yang lebih tua dari saya, ya menghormati orang jaman dulu. Tidak ada maksud lain!. Ibu saya berasal dari Jawa Tengah. Tepatnya disebuah dusun (kampungnya desa). Saya lahir di Jakarta. Disini sama seperti di dusun kami, maklum banyaknya orang Jawa di Jakarta. Whatever tradisi di Jawa itu ada di Jakarta. Mungkin mungkin tradisi Jawa saja. Daerah atau dusun pulau lain pun kemungkinan ada di Jakarta. Di Kota dan dusun kami, jika ada keluarga yang berduka, keluarga yang berduka yang kadang memberikan nasi kotak, beras, uang (jika diberi uang, dan kita merasa mampu, lebih baik sedekahkan lagi kepada yang membutuhkan, untuk pahala diri sendiri,keluarga duka, dan almarhum,mah) ataupun sembako lainnya.
Hidup di Jakarta, banyak yang setuju jika tradiasi ini dihilangkan, tapi jika keluarga duka memaksa dengan berbagai alasan. Ya sudah kita terima. Next kembali lagi. Bedanya kalau di dusun nasi kotak yang di beri pasti tanpa sayur tumis kacang panjang. Sedangkan di Jakarta, saya seringkali dapat tumis kacang panjang lengkap dengan udang dan tahu.Tiap ibu saya melihat dari itu, ibu saya langsung membuangnya. Itu dilakukan sejak saya kecil dan mulai suka sayur!.Ibu saya hanya bilang kalau di kasih dari keluarga duka, itu bisa membuat kita sama seperti yang berduka. Karena kejadian buang tumis kacang panjang, bagi saya cukup mubazir. Alhasil disuatu kesempatan, saya dapat nasi kotak, dan mengambil kacang panjang. Lalu memakannya, kacang panjang tidak ada efek mistis dan mitos. Yang ada kacang panjang penambah nutrisi untuk tubuh kita. Apalagi pakai udang dan tahu. Ya saya setuju untuk tradisi, yang tidak ada manfaatnya, malah bersifat mubazir lebih baik di abaikan. Apalagi sekedar mitos yang tidak dibenarkan dalam ilmu kedokteran.
Comments