Di interview langsung dengan Bigboss
Gue pernah kerja di perusahaan besar. Perusahaan ini sudah lama berdiri hingga di wariskan anak perempuan pendiri perusahaan ini. Ya Ibu Boss, sudah tua, umurnya 56 waktu aku pertama kali kerja di tempat beliau. Tapi wajahnya masih terlihat segar.
Gue bukan sekretaris tapi gue seorang admin yang menjadi jembatan antara si Bigboss, manager finance, manager Accounting dan manager marketing.
Interview pertama gue dengan HRD, yaitu bapak2, gue kira gue gak bakal di terima coz si HRDnya ini kelihatannya hanya serius bertanya, untuk serius mendengarkan segala pertanyaan dia yang gue jawab itu kayanya acuh tak acuh. So, dari sini gue yakin banget itu HRD gak terima gue, alias gak tertarik sama jawaban gue.
2 hari kemudian, gak nyangka gue di panggil lagi oleh perusahaan itu, saat interview kedua, saat itu hujan deres banget, gue naik motor pakai jas, langsung basah kuyup, hujan dan angin kencang menerpa gue. Di tengah jalan gue pengen banget telepon minta jadwal reschedule interview, mumpung belum telat, masih 40 menit untuk tepat waktu. Akhirnya gue neduh dan niat mau telepon, kata orang yang neduh juga "mbak jangan main hp, ini hujan deras, angin kencang, petir sudah menyambar2". Hmmm, akhirnya gue gak jadi telepon. Percuma juga gue neduh kena2 juga angin dan air hujan, akhirnya gue lanjutin aja interview. Begitu sampai halaman kantor, gue peras baju dan lap pakai tisu yang masih di segel, sudah gak netes2 air dari baju, gue pun masuk bilang sama receiptionistnya, "kak, aku kehujanan, bisakah untuk jadwal interview ulang?" Kata receiptionist "tidak ada untuk jadwal interview ulang, yang ada tahap interview berlanjut, lebih baik ibu duduk dahulu, aku ambilkan kursi plastik". Peserta yang lain duduk di sofa, karena mereka gak kehujanan, sedang gue di ruang sebelah di kursi plastik 😌. Dilihat dari absen 3 peserta itu memperebutkan posisi yang sama dgn gue. Mereka rapi2 sedangkan gue acak kadut, mana gue jadi tertawaan mereka waktu pertama kali dateng karena interview dlm keadaan basah.
Begitu giliran gue terakhir masuk untuk interview, udah pasrah dah gue dengan keadaan penampilan gue. Sebenarnya niat gue lanjut datang untuk serius minta reschedule. Gue di interview oleh ibu2, begitu ngucapin selamat siang, gue bilang aja "Bu, saya mohon maaf datang ke tempat ibu dalam keadaan basah seperti ini" katanya "iya gpp ini musim hujan, mari lanjutkan interview".
Terbawa suasana interview yang aktif, akhirnya gue melupakan penampilan gue, gue bisa tersenyum, tertawa kecil dan seperti ngobrol biasa, cukup lama gue di interview, dalam keadaan ruang yang dingin baju gue sudah gak terlalu basah. Dalam hati, koq ada ya interviewer sebaik ini, gak peduli gimana keadaan gue, dia welcome dan sangat menghargai gak kaya HRD yg pertama😑 cuek bgt yg pertama.
Giliran interviewer yang memperkenalkan diri dan
yang interview gue ternyata si Bigboss. Gillls baik banget, sopan luar biasa mencermati apa yang gue jawab.
Yang ngelamar di perusahaan ini banyak banget lho, dan di sini, interview sampai 2x pun belum tentu lolos. Makanya aku agak down antara seneng dan agak berpikir negatif, kalo aku akan tersingkir di babak kedua.
Begitu giliran gue terakhir masuk untuk interview, udah pasrah dah gue dengan keadaan penampilan gue. Sebenarnya niat gue lanjut datang untuk serius minta reschedule. Gue di interview oleh ibu2, begitu ngucapin selamat siang, gue bilang aja "Bu, saya mohon maaf datang ke tempat ibu dalam keadaan basah seperti ini" katanya "iya gpp ini musim hujan, mari lanjutkan interview".
Terbawa suasana interview yang aktif, akhirnya gue melupakan penampilan gue, gue bisa tersenyum, tertawa kecil dan seperti ngobrol biasa, cukup lama gue di interview, dalam keadaan ruang yang dingin baju gue sudah gak terlalu basah. Dalam hati, koq ada ya interviewer sebaik ini, gak peduli gimana keadaan gue, dia welcome dan sangat menghargai gak kaya HRD yg pertama😑 cuek bgt yg pertama.
Giliran interviewer yang memperkenalkan diri dan
yang interview gue ternyata si Bigboss. Gillls baik banget, sopan luar biasa mencermati apa yang gue jawab.
Yang ngelamar di perusahaan ini banyak banget lho, dan di sini, interview sampai 2x pun belum tentu lolos. Makanya aku agak down antara seneng dan agak berpikir negatif, kalo aku akan tersingkir di babak kedua.
Begitu gue masuk kerja, memang baiknya luar biasa itu Bigboss gue, "hey Tati jangan kerja terus istirahat, ini sudah jam makan". Gillls baik kan. Kata senior gue, si Bigboss ini tipenya hapal semua nama karyawan. Ingetannya tajam.
Karena gue jadi penghubung kepala bagian, gue sering masuk ke ruangannya. Kalo dia mau nyuruput kopi, gue selalu di tawarin. Sama semua divisi yang selantai dengannya dia baik banget.
Dia biasanya kalo lagi di dalam kantor, dia gak pulang sebelum karyawan yang 1 lantai dengan ruangannya ada yang belum pulang😃.
Panteslah banyak karyawan yang betah 😊. Gue resign karena gue sakit dan sudah sembuh juga sering sakit. Karena agak jauh tempatnya dari rumah. Gak bisa naik angkutan umum, harus naik motor sendiri atau ojol. Sedangkan badan gue kurang kuat naik motor, sering masuk angin 😌. Kenangan yang sangat gue syukuri, interview modal baju basah dan make up luntur🙈😣 mengalahkan 3 orang di interview kedua dan puluhan orang di interview pertama 🤪😂
Dia biasanya kalo lagi di dalam kantor, dia gak pulang sebelum karyawan yang 1 lantai dengan ruangannya ada yang belum pulang😃.
Panteslah banyak karyawan yang betah 😊. Gue resign karena gue sakit dan sudah sembuh juga sering sakit. Karena agak jauh tempatnya dari rumah. Gak bisa naik angkutan umum, harus naik motor sendiri atau ojol. Sedangkan badan gue kurang kuat naik motor, sering masuk angin 😌. Kenangan yang sangat gue syukuri, interview modal baju basah dan make up luntur🙈😣 mengalahkan 3 orang di interview kedua dan puluhan orang di interview pertama 🤪😂
Comments