Mayoritas vs minoritas (curhatan pribadi)


Beginilah kelakuan warga +62.
Gue beragama Islam, suku gue Jawa.
Jarang sekali orang manggil gue dengan sebutan 'mbak' kebanyakan manggil gue 'kakak' atau 'ci'. Pernah penjual makanan mampir ke toko gue, di situ ada temen gue, gue panggil dia 'koko'. Dan penjual makanan itu nawarin gue dan si Koko ini, kata penjualnya sambil datengin kita, masuk ke toko "Ci, kue ci" Mas kue Mas". Gue berdua langsung ketawa, gue lihat muka penjualnya bingung gitu, entah bingung atau tersinggung. Dan kita berdua ketawa-ketawa sambil  bilang "enggak bang".
Bahkan tetangga gue lagi ribut sama orang warteg, tetangga gue ini berdiri di depan gue sambil teriaki orang warteg dengan kata "DASAR LO JAWAAAAAa !"
Gue cuma bisa bilang "Bang, jangan bawa suku, gue juga orang Jawa". Gue yang misahin dia, gue yang ngucapin sabar2 ke dia. Eh dia yang menghina suku gue 😣, meski gue tahu itu bukan untuk gue, tapi Jawa itu tetap suku gue. Sekarang kita udah ga ribut si, ga tau deh tuh tetangga gue sama orang warteg.
Udah gitu kadang ada aja temen gue yang non muslim bilang (minoritas) "Kenapa lu mau masuk Islam?", Walaupun dia tahu kalo gue masuk Islam sejak orok.
Sedangkan temen gue yang Islam (Mayoritas) bilang ke gue gini "Kenapa lu ga pakek kerudung?"
Dua pertanyaan yang cukup wowww bagi gue.
Kata minoritas :
"Kerudung gak jamin ya akhlaknya baik"(sambil liat istagram, ada maling emas pakai kerudung)
Gue sebagai mayoritas :
Kesel liat kelakuan si maling ini, pakek kerudung bukannya jaga kelakuan malah maling. Kesel pula denger temen gue, yang bahas kerudung. Gue pun pernah di tipu sama orang yang berkerudung beda orang, so gue kena tipu berkali2 . Utang yang ga dibayar, barang gue yang gak dibalikin,double kill banget nih di posisi gue. Tapi gue tetap percaya banyak orang yang benar-benar baik diluar sana. Serta gue percaya kepada Allah Subhana wa taala, walaupun gue ditipu sesama muslimah yang kelihatannya rajin beribadah!
Kata minoritas:
"Koq begitu ya ulama Islam, menghina agama lain, memprovokasi dari jauh"
Gue yang mayoritas:
Gue juga bingung kenapa dia bisa begitu, sedangkan agama gue di larang memperolok2 agama lain, bahkan gak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba. Double kill ga kalo gini.
Kata Minoritas:
"ISIS itu bagian dari Islam, kalimat Tauhid itu milik ISIS.
Gue yang mayoritas:
Sotoy banget lho, ISIS bagi sebagian besar umat Islam di dunia ini adalah ancaman negara. So, siapa yang terlibat ISIS wajib di ciduk. Kalimat Tauhid dan kata 'Islamic' itu sudah pasti milik umat Islam, yang di salahgunakan ISIS.
Dan gak semua sih, minoritas berpikir seperti ini, ini sebagian kecil yang gue tahu. Dan banyak juga orang Islam yang mengabaikan kata2 si minoritas ini (karena tahu gak ada gunanya berdebat). Saya sendiri merasa dapat double kill saat ada yang berbicara atau berkomentar seperti itu. Dan saya yakin mereka pun yang minoritas dapat double kill juga, atas apa yang terjadi dan komentar yang menyudutkan.
Bertanyalah baik-baik, jika ingin tahu. Jika sudah diberi tahu, jangan merasa lebih tahu.
Gak semua perbedaan bisa di sama ratakan tapi dengan perbedaan kita bisa mengalang persatuan.
Jangan samakan politik disana sama dengan di Indonesia ya. Karena orang sana pun banyak yang menyanjung Indonesia karena keberagamannya. Terlepas dari banyak warga +62 yang suka mengadu domba.

Comments

Popular posts from this blog

Mitos Mistis Kacang Panjang

Alasan menjadi resepsionis menyenangkan

Cara baca our