Jangan ngarepin gaji cewek!



Gue sebagai cewek suka lho lihat postingan orang, yang bunyinya "Kita sebagai perempuan harus bisa mencari uang sendiri, harus mandiri, agar suami menghargai".
Ya gue setuju banget walaupun gue belum nikah, dan ga tau kaya apa kalau sudah nikah nanti. Lebih berat atau lebih ringan jalan hidupku.
Siapa sih yang gak mau kerja di usia layak kerja?
Siapa sih yang gak mau duit?
Siapa sih yang gak mau di hormati?
Siapa sih yang gak mau berkecukupan?

Pasti MAU!!!



Kalau gue lihat dari orang di sekitar gue, hidupnya setelah married memang ada yang seperti sultan, namun ada pula yang agak kasian, ada pula yang dari pagi sampai larut malam berdagang, ya semua demi mendapatkan hidup yang serba cukup.
Hidup yang cukup berarti tak kurang apapun untuk kebutuhan hidup!

Tapi sekarang anehnya gue baca-baca status atau postingan yang laki-laki, mereka mau punya istri yang tetap cantik walaupun sudah punya anak, tetap kerja meski sudah nikah.
Yaaa tau dong ya laki-laki yang seperti apa yang terlalu mensupport istrinya kerja. Beda lho yang terlalu mensupport atau yang maksa banget support sama yang mensupport sesungguhnya, kalau mensupport yang sesungguhnya kalau kerja silahkan, gak kerja dia, sebagai suaminya yang menanggung biaya hidupnya.
Mungkin bagi sebagian besar perempuan tidak keberatan kalau memang di kantornya masih di butuhkan, dan pasti senang banget dengar statement laki-laki seperti itu ?
"Sok tahu kamu Ti, kamu aja belum ngerasain boncengan dengan 2 anak kecil"
Begitulah kata temanku.
Aku memang gak tau seluruh dari sisi depan yang hanya ku lihat, tapi dari beberapa sample (hahahah para ibu maksudnya), mereka mang senang jika suaminya mengizinkan mereka untuk tetap berkarir. Tentu untuk anak ada yang di titipin ibunya, mertuanya, adik atau kakaknya, saudaranya, tetangganya, temannya, ataupun babysitter dari yayasan.

Nah, kalau perempuan yang kantornya memg cut dia kalau dia married alias kantornya lebih menyukai kalau memperkerjakan perempuan yang single, masa iya harus di tutupin status pernikahannya. Ya lebih baik resign. Tapi, resign juga mau kerja lagi agak susah lho. Saingan di mana2. Gak mungkin dalam satu perusahaan yang apply lamaran cuma 1 sampe 10 orang. Pernah loh ada perusahaan penipu buka iklan lowongan online. Dan itu pun yang ngelamar ratusan, padahal jelas mereka penipu sudah ada daftar nama perusahaan di medsos. Nah susah kan bagi para istri atau ibu yang mau nyari kerja lagi.

Kalau kita para cewek bekerja, para laki-laki jangan terlalu ngarepin gaji cewek deh, nanti takutnya kebiasaan, selalu ngarepin ngarepin dan ngarepin. Dan kalau si cewek ini sebagai istrinya sudah tidak bekerja lagi. Bingung dah gali lubang tutup lubangnya gimana.


Kalau gue pribadi pasti gue usahain apapun yang penting halal, ya memang pertamanya buat kepentingan diri sendiri, buat beli skincare, makeup, aksesoris rambut, baju, hangout dll
Yang yang paling penting juga buat orangtua, dan membantu keluarga kecil.
Hehehehe itu kalau gue hehehe😆

Mencoba belum tentu berhasil
Tidak mencoba sudah pasti gagal.

So, jangan sampai gagal banget ya guys, harus bangkit apapun itu!


Comments

Popular posts from this blog

Mitos Mistis Kacang Panjang

Alasan menjadi resepsionis menyenangkan

Cara baca our