Orangtua yang anaknya banyak vs orangtua yang anaknya sedikit


Ibuku mempunyai banyak anak, aku hidup dalam keluarga yang sederhana. Namun cukup berisik, karena memang suara kita keras dan juga satu rumah terdiri dari beberapa anggota keluarga. Gak seperti orang tua dengan anak tunggal atau dua anak, yang kamar tidurnya di pakai untuk tidur berdua, kalau keluarga kita, beda. Satu kamar bisa 3 orang, bahkan 4 orang kalau lagi kumpul. Kalau lagi pada pergi-pergian kadang kamar pada kosong gak ada yang nempatin. Tapi, berisiknya tetap aja, ga akan hilang. Belum lagi kalau ada yang lagi ribut, tambah keras deh berisiknya, kadang saya sendiri merasa tak nyaman di rumah!
Di tengah keluh kesah ku pada ibuku membuat aku berkata rumah kita 'kaya pasar'. Seorang nenek-nenek yang sudah tua renta bilang "Harusnya kamu bersyukur". Aku terdiam dan berbicara dalam hati kalau bersyukur sih, tiap hari juga bersyukur, tapi baiknya memang harus ada yang di ubah dari tata cara berbicara anggota keluarga, karena terlalu berisik, saat sedang santai di rumah. Lanjut nenek itu lagi "Jangan seperti nenek yang cuma bisa dengerin suara batuk nenek sendiri saat di rumah". Jleb, sedih juga si ya, aku mengangguk dan bilang terima kasih sudah di ingetin. Si nenek ini anak-anaknya kerja semua dan cuma punya 2 anak. Sukses? Iya. Tapi si nenek bilang gak ada satu orang pun anaknya yang sering ada di sisinya. Semuanya kerja dan memang jarang pulang. Berbulan-bulan baru pulang. Dengan waktu yang tak tentu!


"Seorang Ibu mampu merawat anak-ananya yang banyak, tapi seorang anak belum tentu mampu merawat seorang ibu" ada benarnya kalimat tersebut untuk saat ini. 

Beruntung banyak saudara, ya jika punya saudara agak-agak error, maklumin aja deh. Karakter bukan hanya di bentuk dari rumah, bisa juga dari pergaulan sehari-hari.

Orangtua yang anaknya banyak, rumahnya bagaikan pasar, orangtua dengan sedikit anak rumahnya bagai hutan saat hening. Kini aku lebih baik hidup akur meski rumah bagaikan pasar.



Comments

Popular posts from this blog

Mitos Mistis Kacang Panjang

Alasan menjadi resepsionis menyenangkan

Cara baca our