Anak kecil kena DBD
Ponakan ku adalah anak yang ceria, rajin sekolah dan mengaji,juga aktif bermain sepak bola bersama temannya. Suatu ketika setelah pulang sekolah, badannya agak hangat, di telinganya pun agak memerah. Dan dia bilang lagi gak mau ngaji dulu. Ya mungkin lelah karena selesai ujian(biasanya tetap ngotot ingin ngaji, walaupun sedang sakit). Ya sudah akhirnya di tidur, sampai malam masih lemas dan ngantuk, serta badannya semakin panas.
Dikasih obat warung, keesokan paginya tambah panas, tidak nafsu makan, dan selalu mengantuk. Coba di kasih obat warung lagi. Badannya makin panas dan seperti terlihat sangat kurus. Padahal tetap makan seperti biasa. Akhirnya dibawa ke klinik di kasih obat. Biasanya cepat sembuh dengan obat klinik, lagi2 tambah panas, telinganya semakin memerah, matanya terlihat lelah, dan semakin terlihat kurus. 2 hari minum obat klinik, tidak ada perubahan, akhirnya dibawa ke rumah sakit, di cek darah dan di infus. Setelah cek darah hasilnya positif terkena DBD. Selesai infus badannya agak segeran dan terlihat agak gemuk, serta tidak begitu panas. Dokter menyarankan untuk rawat inap, karena bisa berbahaya jika dibawa pulang. Tapi si anaknya tetap mau pulang. Akhirnya di izinkan oleh dokter dengan catatan jika panas lagi langsung dibawa ke UGD dan di rumah harus banyak minum air putih. Sebelumya di klinik ponakan ku nimbang berat badannya 30 kg, ketika di rumah sakit berat badannya 24 KG. Turun 6 kg dalam 2 hari. Memang terlihat dan berasa sekali di gendong. Berasa lebih enteng.
Selain mengkonsumsi obat dokter, saya selalu buatkan jus jambu biji warna merah berikut bijinya dan kemudian di saring, di tengah malam saya bangunkan sebentar untuk meminum angkak. Lalu, banyak orang yang menjenguk, termasuk Pak RT, Pak RT meminta bukti2 laporan rumah sakit karena ingin mengadakan fogging, karena takut warga lain terkena gigitan nyamuk. Keesokan harinya ibu2 dari Jumantik datang dan memeriksa semua penyimpanan air di rumah, dan dinyatakan bersih. Tidak lama Jumantik datang, dokter dari RSUD setempat datang, melihat kondisi ponakan ku, dan melihat penyimpanan air di rumahku dan di rumah tetangga seperti yang di lakukan ibu2 Jumantik. Pada sore hari, ibu2 dari Jumantik datang dan memberi kan sebungkus angkak, yang katanya dari keluarga (Terima kasih ya Ibu- Ibu)
Keesokan harinya Pak RT datang kasih surat edaran dari kelurahan. Yang isinya menjaga kebersihan penampungan air dan di sarankan memelihara ikan cupang untuk menghindari nyamuk Aedes aegypti. Aku kira ini sesuatu yang aneh yaitu memelihara ikan cupang, ketika aku search di google ternyata benar ikan cupang bermanfaat untuk mencegah adanya nyamuk Aedes aegypti. Monggo di search di Google....
Note: hati2 jika anak memiliki suhu badan yang tinggi, biasanya 39 derajat Celcius.
Comments