Peramal jodoh amatir
Ini kisah nyataku, jangan di ambil serius bacanya karena aku pun secara pribadi menganggap ini suatu yang konyol dan agak lucu meski kurang enak di dengar. Yup namanya juga pembullyan ibu - ibu gang.
Di luar bekerja pada suatu perusahaan. Tugasku di rumah, memang banyak main hp, tiduran, ataupun bermain dengan ponakan. Jarang jalan2lah, karena memang sudah lelah sekali dengan aktifitas, so istirahat total. Nah pas tiba2 aku merasa bosan di dalam kamar, aku coba nimbrung dengan tetangga sambil ngemil. Mereka pada ngomongin pernikahan, ya maklumlah banyak cewek2 single di sini. Belum berapa lama aku di situ, tiba2 seorang ibu tetanggaku keluar mendekati aku dan adikku, sambil bilang gini "(memegang pundak adikku) ini nih yang bakal nikah duluan, ketimbang ini (pegang pundak ku)". Aku dan adikku hanya terdiam. Dan ibu itu ngomong lagi "Kalo adiknya lebih pinter ngomongnya, lebih tahu cowok, kalo kakaknya ga bisa ngomong, kerjanya diem aja, jadi adiknya yg nikah duluan, baru kakaknya nih".
Buat yang sudah menikah, ini adalah suatu hal yang polos dan lucu banget. Namun buatku yang belum menikah, yang masih mencari yang tepat, memang kurang enak terdengar, meskipun bisa jadi apa yang ibu tadi bilang ada benarnya. Secara aku dan adikku hanya beda 2 tahun. Kata adalah doa, entah hanya sekedar tebakan atau doa yang menginginkan seorang adik menikah lebih dulu di banding kakaknya, adalah hal yang aneh.
Kalau memang sudah kehendak Tuhan, seorang adik yang ditakdirkan menikah lebih dulu ya tidak masalah. Kita tidak bisa melawan takdir. Jodoh, rezeki dan maut itu semua rahasia Ilahi. Kita tak ada yang tahu, kecuali jika memang sudah saatnya diberi tau.
Aku sadar, aku memang ga bisa centil kaya gimana gitu, dan ga mau juga jadi perempuan yang seperti itu.
Bukan ibu itu saja yang meramal jodohku, banyak ko, banyak yang meramal aku telat dapat jodoh. Ya gapapa, kadang aku merasa beruntung lho, ga jagain jodoh orang sampe lama. Karena kalo aku merasa kurang sreg ya aku tinggal. Dari pada salah jodoh atau apalah yang mengistilahkan, 'sudah nikah tapi cerai'. Sehingga berstatus duda atau janda. Sungguh status yang bagiku suatu yang (maaf) menyedihkan dan keterpaksaan. Lebih baik telat nikah dari pada harus menanggung status yang amat berat.
Suatu ketika, anak si ibu yang bungsu, memberikanku undangan pernikahan, ya ampun ternyata si ibu yg bilang seperti itu, terjadi pada anaknya. Jadi, anak bungsunya nikah duluan, si anak pertamanya belum nikah.
Cukup terkejut memang, tapi itulah takdir, bukan karma, tapi murni takdir ya. Ya ambil positifnya, mungkin si ibu dulu sudah punya feeling yang kuat! Tentang pernikahan anak2nya. Dan mengerti seperti apa cewek yang cepat nikah dan seperti apa cewek yang telat nikah. Mungkin si ibu hanya berbagi sedikit info, agar tak terkejut dengan telat nikahnya aku, dan kemungkinan di langkahnya aku oleh adikku, yang dia baca dari keseharianku. Walaupun aku sendiri tak tau seperti apa takdirku nanti.
Dan,In Shaa Allah, takdir dari Allah Subhana wa taala, aku terima dengan senang hati.
Di luar bekerja pada suatu perusahaan. Tugasku di rumah, memang banyak main hp, tiduran, ataupun bermain dengan ponakan. Jarang jalan2lah, karena memang sudah lelah sekali dengan aktifitas, so istirahat total. Nah pas tiba2 aku merasa bosan di dalam kamar, aku coba nimbrung dengan tetangga sambil ngemil. Mereka pada ngomongin pernikahan, ya maklumlah banyak cewek2 single di sini. Belum berapa lama aku di situ, tiba2 seorang ibu tetanggaku keluar mendekati aku dan adikku, sambil bilang gini "(memegang pundak adikku) ini nih yang bakal nikah duluan, ketimbang ini (pegang pundak ku)". Aku dan adikku hanya terdiam. Dan ibu itu ngomong lagi "Kalo adiknya lebih pinter ngomongnya, lebih tahu cowok, kalo kakaknya ga bisa ngomong, kerjanya diem aja, jadi adiknya yg nikah duluan, baru kakaknya nih".
Buat yang sudah menikah, ini adalah suatu hal yang polos dan lucu banget. Namun buatku yang belum menikah, yang masih mencari yang tepat, memang kurang enak terdengar, meskipun bisa jadi apa yang ibu tadi bilang ada benarnya. Secara aku dan adikku hanya beda 2 tahun. Kata adalah doa, entah hanya sekedar tebakan atau doa yang menginginkan seorang adik menikah lebih dulu di banding kakaknya, adalah hal yang aneh.
Kalau memang sudah kehendak Tuhan, seorang adik yang ditakdirkan menikah lebih dulu ya tidak masalah. Kita tidak bisa melawan takdir. Jodoh, rezeki dan maut itu semua rahasia Ilahi. Kita tak ada yang tahu, kecuali jika memang sudah saatnya diberi tau.
Aku sadar, aku memang ga bisa centil kaya gimana gitu, dan ga mau juga jadi perempuan yang seperti itu.
Bukan ibu itu saja yang meramal jodohku, banyak ko, banyak yang meramal aku telat dapat jodoh. Ya gapapa, kadang aku merasa beruntung lho, ga jagain jodoh orang sampe lama. Karena kalo aku merasa kurang sreg ya aku tinggal. Dari pada salah jodoh atau apalah yang mengistilahkan, 'sudah nikah tapi cerai'. Sehingga berstatus duda atau janda. Sungguh status yang bagiku suatu yang (maaf) menyedihkan dan keterpaksaan. Lebih baik telat nikah dari pada harus menanggung status yang amat berat.
Suatu ketika, anak si ibu yang bungsu, memberikanku undangan pernikahan, ya ampun ternyata si ibu yg bilang seperti itu, terjadi pada anaknya. Jadi, anak bungsunya nikah duluan, si anak pertamanya belum nikah.
Cukup terkejut memang, tapi itulah takdir, bukan karma, tapi murni takdir ya. Ya ambil positifnya, mungkin si ibu dulu sudah punya feeling yang kuat! Tentang pernikahan anak2nya. Dan mengerti seperti apa cewek yang cepat nikah dan seperti apa cewek yang telat nikah. Mungkin si ibu hanya berbagi sedikit info, agar tak terkejut dengan telat nikahnya aku, dan kemungkinan di langkahnya aku oleh adikku, yang dia baca dari keseharianku. Walaupun aku sendiri tak tau seperti apa takdirku nanti.
Dan,In Shaa Allah, takdir dari Allah Subhana wa taala, aku terima dengan senang hati.
Comments