Perempuan harus kerja? Kalo enggak?

Suatu momen yang ada hikmahnya. Ketika seorang mantan karyawati dari tempatku bekerja datang kembali dan kata temanku, sudah lama tak terlihat, sekarang dia berubah tambah jelek(maaf). "W juga kalo jadi lakinya mending cari yang lain", kata temanku yang sudah menjadi seorang ayah. Kemudian kata temanku yang seorang ibu bilang "makanya Tati, kita perempuan harus kerja, untuk diri kita". Ya aku setuju. Namun, prinsip kerjaku adalah aku bisa kerja dimana saja alias ga harus ke kantor,atau ga harus sebagai tenaga kerja di suatu perusahaan. Tapi jika masih bekerja di suatu perusahaan, ga ada masalah, ok lah. Dari saran teman2ku yang jauh lebih tua dariku. Menyadarkanku betapa uang bisa memporak porandakan kodrat manusia. Aku juga ingin sukses, aku juga ingin menjadi manusia yang berguna. Aku tau kodratku itu sebagai perempuan, suatu saat aku harus menjadi madrasah untuk keturunanku. Jika aku tetap bekerja kantoran seumur hidup, siapa yang akan menjaga dan mendidik mereka dirumah? My Mom? The help? Ibuku sudah tua, ibuku  yang merupakan single parent, dulunya juga seorang pekerja di suatu perusahaan. Banyaknya anak membuat ibuku harus bekerja di rumah. Dalam perjalananku pindah2 kerja di suatu  perusahaan, aku  selalu berpikir bisa ga ya, punya usaha seperti ini, setidaknya dalam skala kecil? Hopeless!. Hal ini tidak membuatku pusing bahkan patah semangat(never never give up). Aku pun memulai usaha (skala kecil banget, sangat kecil) di penulisan. Akupun ingat pada kata 'upgrade'. Ya ini jalan satu2nya menuju jalan mencari rezeki yang menjadikan kita tambah confidence. Upgrade ilmu, step by step. Hidup di Jakarta kan harus serba cepat? Ya, saya sampaikan lagi upgrade ilmu itu keharusan karena keterpaksaan! Intinya sih, sebagai perempuan, dan kalo kita disenangi oleh pasangan kita karena pekerjaan kita, sulit bagiku untuk membayanginya karena kodrat pun bisa 'dilawan' oleh uang! Apalagi hanya 'rasa sayang'. Yang penting tanggung jawab dan terus berdoa minta dimudahkan segala urusan kita. Hidup memang ga adil dan ga mudah tapi kita bisa melewatinya karena Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Comments

Popular posts from this blog

Mitos Mistis Kacang Panjang

Alasan menjadi resepsionis menyenangkan

Cara baca our