Masih di satu pintu rezeki
Walaupun aku ga suka kerja disini tapi cukup membantu untuk bayar kebutuhan hidupku. Bagiku itu ga masalah,suka atau ga sukanya kerja dimana aja memang sesuatu yang menyebalkan ketika kita tidak suka. Ketika rekan menjadi bagian dari takdir hidup, menjadi benang merah yang harus dilalui. Tak ada kata selain jalani, ikuti!
Haruskah aku bertanya? Mau sampai kapan kerja dengan orang lain. Padahal selama ini aku tau, 99 pintu rezeki ada di perdagangan? Yang artinya ada di para pedagang dan atau produsen.
Matematika adalah ilmu pasti,yang memang 1 soal dijawab dengan 1 jawaban pasti! Seperti menghitung gaji kita jika gaji kita sebulan 3 juta, maka jika setahun 36 juta, jika gaji kita sebulan 10 juta,sebulan 120 juta dari uang yang berjumlah sangat mudah dihitung, adakah keinginan kita untuk membeli rumah yang nyaris milyaran semua? Kalau ingin sampai berapa tahun?. Hitungan realnya begitu, meski gaji bagian dari rezeki tapi gaji bukan solusi pembuka pintu rezeki yang berjumlah 99 pintu!
"Yang penting kita sekeluarga sehat". Kalo situ beranggapan seperti itu. Alhamdulillah, situ pasti termasuk orang yang baik hati bukan? Situ pasti senang membantu orang lain dengan tujuan agar dibantu Tuhan.
Jika pintu rezeki dagang atau usaha sendiri sudah mencapai 99 maka yang 1 nya adalah jasa. Jasa inilah yang termasuk bekerja pada perusahaan. Apakah angka 1 lebih banyak jumlahnya dari angka 99? Tentu tidak akan pernah!
Maka kita wajib belajar di perusahaan tempat kita bekerja, belajar dari karakter dan mental para wirausaha. Tidak mudah memang,setidaknya kita belajar dulu. Karena keberuntungan itu ada karena kesempatan dan kesanggupan.
Comments