Oh my Job




Dear Diarynet,

Dalam hidup gue, sering banget kena yang namanya rasa bosen parah. Termasuk juga bosen parah sama kerjaan. Well, gue pernah kerja sebagai admin, finance, marketing dll. Alasan gue pindah pindah job cuma satu yaitu "bosen parah". Dan sebagai  admin itu juga bukan bagian dari hobby gue atau pelajaran yang gue minati. Gue suka pelajaran Fisika dan Biologi. Tahu dong kerjaan yang mendekati hobby dan keinginan gue untuk belajar kaya gimana. Gue gak nyesel punya kerjaan gue yang sekarang, dan gue tetep bersyukur, sebagai pekerja keras gue tetep tanggung jawab atas gaji yang akan gue terima setelah sebulan kerja, meski bukan cita2 gue. Kadang gue mikir sampai berapa lama gue harus bertahan pada hal yang kurang gue minati?. Bahagianya cita2 gue waktu SMP( gue lanjut ke smk, so ga ada cerita lagi ttg hobby gue, #karena berbagai alasan),apalagi setiap ada pelajaran Fisika dan Biologi. Di pelajaran Fisika gue masih bisa bermimpi menjadi pekerja ahli Fisika dan menjadi bagian terpenting di negara Indonesia. Sedangkan pada pelajaran Biologi gue bermimpi memakmurkan pertanian di Indonesia. Mimpi dengan sejuta harapan. Meski belum sesuai harapan.
Pergi pagi pulang malam, hanya untuk kerja dan hanya menerima gaji setiap bulannya. Mau buat sampingan waktunya banyakan di kantor. Kalau berharap lembur, uang ga seberapa badan sakit dan ujung2nya beli obat juga. Ini kerja apa di kerjain?.
Bener2 job yang gak sesuai dengan cita2 kan?. Tapi bagaimana pun kita harus kerja dan terus berusaha untuk lebih baik. Seperti belajar atau kursus lagi, di hari libur atau di jam2 setelah kerja. Memang gak gampang dan pasti banyak kendala (waktu buat cari sampingan aja terkendala job inti). Ga ada salahnya kan berusaha. Toh walaupun banyak persaingan, rezeki sudah di atur. Tinggal bagaimana kita menyikapi apa yang kita tidak suka, jika itu membawa kita ke arah positif ya lakukan saja. ( Entah sampai kapan mendapatkan kerjaan yang di inginkan 😟

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mitos Mistis Kacang Panjang

Image
Ini hanya tradisi di keluarga saya secara turun temurun. Tapi bagi saya tidak ada pengaruh apapun. Saya hanya menghormati yang lebih tua dari saya, ya menghormati orang jaman dulu. Tidak ada maksud lain!. Ibu saya berasal dari Jawa Tengah. Tepatnya disebuah dusun (kampungnya desa). Saya lahir di Jakarta. Disini sama seperti di dusun kami, maklum banyaknya orang Jawa di Jakarta. Whatever tradisi di Jawa itu ada di Jakarta. Mungkin mungkin tradisi Jawa saja. Daerah atau dusun pulau lain pun kemungkinan ada di Jakarta. Di Kota dan dusun kami, jika ada keluarga yang berduka, keluarga yang berduka yang kadang memberikan nasi kotak, beras, uang (jika diberi uang, dan kita merasa mampu, lebih baik sedekahkan lagi kepada yang membutuhkan, untuk pahala diri sendiri,keluarga duka, dan almarhum,mah) ataupun sembako lainnya. Hidup di Jakarta, banyak yang setuju jika tradiasi ini dihilangkan, tapi jika keluarga duka memaksa dengan berbagai alasan. Ya sudah kita terima. Next kembali lag
Read more

Alasan menjadi resepsionis menyenangkan

Image
Menerima tamu, menjadi operator adalah sebagian dari pekerjaan resepsionis. Alasan menjadi resepsionis itu menyenangkan, ya karena resepsionis merupakan Icon dari perusahaan. Pekerjaannya pun menyenangkan tidak mudah lelah tapi bisa jadi makan hati karena hal yang sepele. Berikut adalah hal yang menyenangkan dan hal yang menyebalkan saat jadi resepsionis. Hal yang menyenangkan: 1. Sebagai Icon perusahaan 😂 2. Lebih mengenal dan dikenal banyak orang😃 3. Lebih dikenal customer😘 4. Pekerjaan yang tidak terlalu menguras keringat😁 5. Merupakan pekerjaan penting🤪 6. Sering dapat sample atau hadiah (kalender,memo dll) dari tamu😋 Hal yang menyebalkan: 1. Salah maupun tidak salah dapat komplain (biasanya dari atasan yang cuma bisa bilang "kata SESEORANG, kamu bla bla bla" katanya katanya dan katanya, tidak pernah menyebut nama, buat penasaran, buat salah paham. Bagi resepsionis yang mengerti, ini adalah angin lalu dari seorang atasan yang mau pansos. Satu cara un
Read more

Cara baca our

Image
Cara baca our untuk native yang pernah saya dengar ada yang mengucapkan our itu seperti bunyi bahasa Inggris hour dan itu bunyinya sama (AW Wer, AW Weur),namun untuk google translate sendiri dan beberapa native speaker sendiri ada yang mengucapkan our itu seperti bunyi "are", ya seperti bunyi ar.
Read more