Ngerasa di cuekin

Paling males kalo dicuekin. Menurut aku, aku memang ada salahnya. Aku ada perjanjian dengan dia. Namanya juga manusia, sebelum berada di hari H. Aku sudah minta maaf dan minta tolong. Agar menarik janji aku. Begitu aku di tolong dan di maafin tapi kenapa aku di cuekin. Hal yang paling ku benci seperti ini. Aku memang salah. Tapi jangan anggap aku seperti benalu yang hidup tumbuh dan subur di pohon yang megah. Walaupun aku rasa diriku bukan benalu. Tapi terserah juga dia kalau memang itu yang ada di pikirannya.
Aku merasa gak enak. Tapi aku gak ingkar janji kalo gak terpaksa. Dia pun pernah ingkar janji dan selalu aku maafin dan gak pernah aku cuekin. Kalo cuma cuek bebek gak pake cemberut mungkin aku fine fine aja. Tapi kini dia menyemburkan kebencian padaku. Oh no... Oh help me.....
Buat apa membenciku. Aku bukan tipe orang yang patut dibenci karena aku selalu ada untuk membantu dia. Padahal aku selalu membantu tanpa pamrih.
Hal yang memang sangat disayangkan jika ketika saling membutuhkan satu sama lain kita saling membantu. Tapi jika ada kesalahpahaman, kebencian itu menjadi batas pemisah kebaikan.
Dari dalam hatiku yang terdalam, aku tak punya niat untuk menyakiti siapapun. Tak ingin ingkar janji kepada siapapun. Tapi apa daya, ketika diri ini tak mampu untuk menepati janji.

Comments

Popular posts from this blog

Mitos Mistis Kacang Panjang

Alasan menjadi resepsionis menyenangkan

Cara baca our